SEMUA UNTUK SLAM

AHLAN WA SAHLAN

PERJUANGAN GARIS DEPAN WALAU KAU BUNUH JIWAKU TAK AKAN LARI AQIDAH DARIKU

Kamis, 02 Juni 2011

LA IZZATA ILLA BIL JIHAD

بسم الله الرحمن الرحيم
Source : Tarbiyah Jihadiyah, Imam Al-Mujahid Abdullah bin Yusuf Azzam
1/ RUBAI BIN AMIR
Apa yang dimilikinya? Adakah dia memegang gelar doktor dalam ilmu ekonomi dan manajemen? Tidak, dialah yangg masuk istana Rustam dengan mengendarai kuda sehingga merobekkan permadaninya. Kudanya pendek dia juga pendek. Masuk tanpa tali sandal, membawa pedang atau tombak kuna dan mengendarai kudaf. Kuda itu masuk istan Rustam dan menginjak permadani yang digelar diatas lantainya. maka para pengawal Rustam berdiri untuk menangkapnya. namun Rubai berkata dengan tenang:

"Saya bukan diutus untuk menemui kalian, akan tetapi kalianlah yang mengirim utusan untuk mendatangkan saya. jika kalian tak menginginkan kehadiran saya, maka saya akan kembali".
Kemudian Rustam menegur : "Biarakan dia , kitalah yang memerukannya." Lantas Rubai mengikatkan kudanya ke dalah satu kursi kebesaran yang ada.
Sementara Rustam berada diatas singgasana emas, sedangkan orang-orang Persia duduk. Rubai naik dan kemudian duduk diatas kursi kebesaran yang ada. bajunya berlobang (wallahu alam), tanah dan debu mengotori singgasana emas. Lalu Rustam bertanya kepada Rubai:
"Apa yang kalian bawa?"
Maka Rubai menjawab dengan kata-kata yang masyhur: "Allah telah mengirim kami untuk mengeluarkan siapa yang Dia kehendaki dari penghambaan kepada hamaba menjadi penghambaan kepada Allah, dan dari sempitnya dunia menuju keluasan dunia akhirat, dari penyimpangan agama2 yang ada menuju keadilan islam, ya salam. (TJ 2:200)
2/MARWAN HADID
Ada seorang yang terpandang di Suriah, namanya Marwan hadid, semoga Allah merahmatinya. Orang ini menyakini wajibnya berjihad menentang orang2 Nushairi. singkat ceriata dia ditangkap oleh rezim Hafid Asad. Serombongan truk mengangkut tentara dikirim untuk menangkap laki-laki itu. Kendaraan-kendaraan tadi berhenti diluar, kemudian melalui corong pengeras suara mereka memberikan peringatan kepada penghuni bangunan bertingkat dimana Marwan Hadid tinggal disalah sartu flatnya.
Mereka berteriak: "Wahai para penghuni gedung, turunlah kalian karena didalamnya ada mata-mata". Kemudian syeikh Marwan berkata: "Wahai penghuni gedung, kami adalah orang-orang muslim. Hai para tentara, polisi dan petugas keamanan! saya memberi tempo kepada kalian seperempat jam untuk meninggalkan tempat ini atau saya akan mendahului menyerang kalian".
Kemudian sesudah lewat seperempat jam, mereka tetap tidak beranjak dari tempatnya. maka syeik Marwan melemparkan granat dan menembaki mereka dengan senapan yang ia miliki. namun tentara pemerintah belum berani bergerak. kemudian mereka mendatangkan tentara komandao dengan helikopter. tentara itu diturunkan diatas gedung bertingkat bermaksud menyerbu gedung dari atas dan menyerbu flatnya dan menangkapanya. Setelah berhasi ditangkap, syeikh Marwan dimasukkan dalam penjara. kemudian setelah itu para pembesar yang beraliansi ke sekte Nusairii mengadakan sidang militer. Diantara mereka yang datang terdapat NAJI JAMIL, panglima AU. Orang ini adalah pengikut suni dan juga MUSTHAFA THALLAS panglima angkatan bersenjata. mereka semua duduk, yakni seperti dicerikan pada kami.
Subhanallah, dengan keberaniannya yang menakjubkan, saya tak pernah melihat seseorang yang keberaniannya melebihi dia, khususnya dalam ruangan makhkamah di depan algojo. Ketika syeikh memandang kedepan dia melihat muka Naji Jamil dan Mustafa Thallas lantas berkata: "Engkau wahai anjing Naji Jamil dan Musthafa Thallas, masih hidupkah kalian hai anjing, ketahuilah bahwa yang saya pesankan kepada para pemuda adalah membunuh kalian lebih dulu sebelum orang-orang Nushairi hai para perwira. saya berpesan kepada para pemuda supaya membunuh kalian, lima ribu perwira saja.?
Mendengar kata-kata syeikh Marwan, Naji Jmail gemetar saking marahnya. "Keluarkan dia, dia orang gila , keluarkan! teriak Naji Jamil"
Kemudian sampai juga kabar kepada kami bahwa Hafid Asad sendiri pernah menemui Marwan di dalam penjara. Katanya: "Marwan".
“Ya” sahutnya.
"Kami ingin membuka lembaran baru". Kata Hafidz Asad. Selanjutnya ia berkata; "Semoga Allah memaafkan apa yang telah lalu namun dengan syarat engkau tidak mengganggu kami".
"Bagaimana caranya?" Tanya Marwan.
Hafizd mnjawab: "Tinggalkan perjuangan bersenjatamu".
Lalu Marwan berkata: "Baik saya setuju tapi dengan syarat, yaitu engkau harus membantuku untuk mendirikan Daulah islamiyah". Mendengar jawaban Marwan , hafidz membalikkan badan dan keluar. Takut, takut kepada pedang yang Allah menegakkan tauhid dengannya.
3/NAJAMUDDIN
Di Afghanistan tepatnya di daerah Wakhon, terdapat pemuda yang mempunyai 100 pengikut, daerah Wakhon ini kalau di lihat dalam peta maka bentuknya seperti jari pada ujungnya. daerah yang memisahkan antara Afghan dan Cina, dan ini merupakan daerah yang paling berbahaya maka Rusia menempatkan beberapa pangkalan militer yang dilengkapai dengan rudal dll. Pemuda ini sering menyusahkan tentara Rusia. Rusia mengutus utusan untuk tidak menyerang pihak Rusia, namun dia penolak, malahan menyerang mereka dan berhasil menawan lima orang perwira tinggi mereka. Rusia kemudian mengirim utusan kepadanya dan meminta supaya dia jangan membunuh mereka. Sebagai imbalannya, mereka akan memberikan apa saja yang dikehendakinya. akan tetrapi dengan tegas Najamudin menjawab:
"Demi Allah saya bukan pedagang, saya tidak mengerti jual beli." mereka mengancam:
"Jika kamu membunuh mereka, maka kami akan membakar apa saja baik hijau maupun yang kering. dan kami juga akan membakarmu." ketika surat itu sampai ditangannya, langsung dia memmerintah agar kelima perwira tersebut dibunuh. kemudian dia menjawab surat mereka:
"Saya menantangmu kalian hai Rusia".
Inilah kemulian Islam. pemuda itu tidak akan dapat mencapai tingkatan ini sekiranya bukan karena jihad. Dengan seratus orang dia menantang Rusia.
4/ ABDUL WAHID AL PAGHMANI
Paghman terletak di sepanjang pinggiran kota Kabul. Ketika Rusia masuk Afghanistan mereka bertanya:
"Dimana mujahidin?".
Sementara itu pemuda abdul Wahid datang di paghman, dia menuju jalan raya dan berteriak:
"Dimana Rusia?"
Padahal Abdul Wahid adalah pemuda buta huruf. Demi Allah ketika aku duduk bersamanya, maka saya menyadari keadaan diri saya. Dia sangat tawadhu' sekali. Kebanggaan arab? Naudzubillah, dia lebih baik daripada kita dan berada diatas kepala kita . memang dia adalah pemuda buta huruf, tak benyak memiliki sesuatu namun dia memegang pedang."
Akhirnya Abdul Wahab mati sebagai syuhada. Kemudian diserahkan pada saya secarik surat dari kantong bajunya. surat tersebut terkena beberapa tetes darahnya. Selama dua bulan surat tadi berada di kantong baju saya ia mengeluarkan bau harum. (2:205)

5/QODATUL MUJAHIDIN & REAGEN
Pernah Sayyaf menolak kedatangan Konsul Amerika di ambang pintu rumahnya. Para pembantu dekatnya mengabarkan: "Ada konsul Amerika berada didepan ingin bertemu denganmu." Dia menjawab; "Sayang sekali, saya tak punya waktu untuk bertemu dengannya." Maka berbaliklah konsul Amerika itu dengan tangan hampa.
Kemudian pernah ditanyakan kepada Yunus Khalis: "Kenapa anda menemui Reagen?" Ia menjawab: "Untuk menawarkan Islam padanya, karena pertemuan itu merupakan kesempatan." dan memang benar Yunus Khalis menawarkan Islam pada Reagen. dia adalah delegasi manusia pertama yang mengajak Reagen supaya mengganti agamanya dan menyerunya untuk masuk Islam.
Ketika Rabbani bertemu dengan Reagen, maka setelah pertemuan itu media-media Amerika menulis head line dengan huruf besar dan panjang "DELEGASI PERTAMA YANG MENGATAKAN TIDAK DIHADAPAN REAGEN"
Adapun Hekmatyar, maka dia pernah berkunjung ke Amerika. mereka menawarkan padanya untuk bertemu Reagen., akan tetapi dia menolak tawaran itu. Duta Pakistan yang menjadi perantara mengatakan padanya, "Jam 11.15 Presiden Amerika menunggumu". Namun Hekmatyar berkata ; "Saya tidak mau bertemu dengannya". Duta besar Pakistan ini menganggap Hekmatyar telah kehilangan akal warasnya. "Engkau gila" Katanya, "60 orang pemimpin dunia berada dalam daftar tunggu untuk minta bertemu dengan Reagen, namun dia menolak bertemu dengan mereka. Lalu benarkah engkau menolak bertemu dengannya."
"Ya benar." Jawab Hekmatyar. Selanjutnya dia mengatakan: "Jika kamu bersikeras memaksaku, maka aku akan segera meninggalkan Amerika sekarang juga." (Kedatangan Hekmatyar ke Amerika saat itu karena dia diundang PBB untuk membentangkan persoalan negerinya pada PBB)
Saya sendiri melihat surat konggres yang berisi undangan untuk Hekmatyar selama keberadaannya di Amerika. Isinya seperti berikut:
"Karena kalian adalah bangsa yang telah membuat teladan tinggi bagi bangsa-bangsa lain di muka bumi yang berkeinginan melepaskan diirnya dari tindak kesewenang-wenangan dan kezhaliman, maka kami merasa mendapatlkan kehormatan untuk mengundang kalian dalam jamuan teh bersama Kongres Amerika."
Namun Hekmatyar berkomentar: "Kongres dan Reagen adalah dua muka dari badan yang sama, yaitu Amerika." Dia menolak pergi ke kongres. Reagen tidak berputus asa atas penolakan Hekmatyar. malahan dia menulis surat dan mengirimkan bersama anak perempuannya, Maurine Reagen. Maurine pergi menemui Hekmatyar dan menyerahkan surat kemudian berkata: "Papa menantimu malam ini di gedung putih." Reagen berpikir Hekmatyar akan melunak sikapnya begitu melihat anak gadisnya. Namun ternyata Hekmatyar menjawab: "Saya menyesal tidak dapat menerima undangan itu karena saya telah membuat janji dengan mujahidin di Indiana. Saya akan menghabiskan malam ini bersama mereka.". Dan sungguh-sungguh menolak bertemu dengan Reagen dan menghabiskan waktunya bersama mujahidin yang tidak memiliki apa-apa.
6/ IBRAHIM BEK
Dahulu Ibrahim Bek melarikan diri dari Bukhara. Sebalum dia bersama sekelompok mujahidin membentuk suatu gerakan jihad yang mereka namai Bastamtamsyi. Gerakan ini mengadakan perlawanan terhadap bangsa Rusia dalam waktu yang relatif lama. Akhirnya mereka terdesak dan lari ke wilayah Takhar, ke Badakhasyan dan ke Kunduz. Dari wilayah Takhar, Ibrahim Bek mengirim tentara ke Bukhara. Kemudian Lenin mengirim surat kepada Raja Manullah, penguasa Afghanistan yang isinya meminta supaya dia mengekstradisi Ibrahim Bek kepada Rusia. Kemudian tentara Amanullah raja muslim Afghan atau yang dikatakan sebagai raja muslim Afghan mengepung pasukan Ibrahim Bek dan menyerhkannya pada Lenin. Namun Ibrahim Bek lolos dari sergapan mereka dan selanjutnya keluar dari afganistan. Dia mengucapkan perkataan yang masyhur disaat mengucapkan salam perpisahan pada bumi Takhar:
"Besok Rusia akan datang pada kalian....Besok Rusia akan datang pada kalian..."
Peristiwa yang serupa kini terulang, putra-putra Afghan melarikan diri ke Peshawar atau berhijrah ke Peshawar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar